Sejumlah Masyarakat Tiga Desa Di Kecamatan Kopo, Keluhkan Adanya Pembangunan TPT

Daerah51 Dilihat

 

SERANG,ATARAKYAT.ID

Kegiatan rehabilitasi pembagunan tembok penahan tanah(TPT) tepatnya di jalan Cikande Garut Kopo yang di laksanakan oleh PT TWO WIN, di ragukan kompetensinya.

Paket kegiatan senilai Rp. 3 150 000 000,- (tiga milyar seratus lima puluh juta rupiah) di biayai dengan dengan anggaran DTU – DAU dan APBD kabupaten Serang provinsi Banten, tahun anggaran 2023, di dalamnya meliputi pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) dengan ukuran lebar sekitar 2 meter dan kedalam sekitar 3 meter, enam hari melaksanakan kegiatan di desa kopo kecamatan Kopo, mengakibatkan Patahnya Pipa Induk PDAM berdiameter enam inch. sejak hari Sabtu tanggal 27 Mei 2023 hingga berita ini di tayangkan, masih belum ada perbaikan

Sontak aja masyarakat sekitar, meliputi tiga desa kelabakan, tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih PDAM untuk kebutuhan rumah tangganya,

Berbagai upaya masyarakat sudah di tempuh, baik teguran kepada CV TWO WIN, yang telah melakukan kegiatan berdampak meresahkan masyarakat, juga kepada kantor PDAM, baik melalui medsos maupun beramai rami menyambangi ke kantornya, yang jaraknya sekitar 1 km dari tempat patahnya pipa, namun keluhan masyarakat masih tidak mendapatkan hasil sesuai harapan, alias Nihil !!
tidak ada tindakan perbaikan dari PDAM, maupun kontraktor pelaksana.

Menurut keterangan beberapa warga sekitar, salah satunya Sodik, di lokasi kejadian mengatakan,

“Sebelum di lakukan galian, pihak kontraktor maupun operator eksavator sudah di kasih tahu, berhati hati karena ada pipa induk PDAM di dalam lokasi galian, namun pihak kontraktor dan operator eksavator terkesan tidak mengindahkannya, akhirnya hari sabtu sore sekitar pukul 15:00 wib pipa induk PVC diameter 6 mengalami pecah terkena kerukan mata baket eksavator ukuran C 0.75 kubik yang pada akhirnya pipa induk mengalami Patah hingga sekitar empat meter, aliran air terputus total, 3 desa dan puluhan kampung kelabakan ga ada air bersih PDAM,” tutur Sodik ( 29/5/2023)

“Sementara pihak kontraktor yaitu PT TWO WIN maupun konsultan pengawas PT JABES PRATAMA KONSULTAN sudah di hubungi melalui telpon whats’ap maupun pesan singkat Whats’ap, namun hingga saat ini belum ada jawaban,” kembali tutur Sodik,

Di tempat yang sama Abah Amol yan tinggal di depan tempat kejadian, yaitu kampung Kopo desa Kopo kecamatan Kopo, juga mengeluhkan sikap kontraktor pelaksana yang sudah merugikan lahan garapan miliknya, sekitar 30 pohon pisang batu yang biasa di panen daunya setiap 5 hari sekali tertimbun tanah galian peruntukan TPT, termasuk beberapa pohon singkong,

selama 6 hari melakukan kegiatan pihak kontraktor pelaksana maupun operator eksavator tidak pernah ada kordinasi adanya timbunan tanah yang merusak lahan kebun pisang di tanah garapan saya, apalagi kompensasi ganti rugi, hingga saat ini tidak ada, sikap ya terkesan tidak ada nuraninya aja, tidak memikirkan kerugian masyarakat, akhirnya eksavator mengalami kerusakan sejak hari minggu sampai sekarang masih dalam perbaikan oleh teknisinya, sementara pihak kontraktor maupun konsultan tidak pernah nampak, sejak kejadian patah pipa induk PDAM”, keluh Abah Amol,

Di tempat yang berbeda, yaitu di kantor PDAM desa Ranca Sumur kecamatan Kopo, Agus, bagian Pelayanan PDAM unit Kecamatan Kopo Mengatakan,

“Masyarakat banyak yang mengadu, baik melalui medsos maupun datang langsung, agar di lakukan perbaikan, nanti diperbaiki kalau kondisi di lapangan sudah memungkinkan, kalau di perbaiki sekarang, selama kegiatan galian peruntukan TPT belum selesai, posisi pipa akan selalu menggantung, dan akan mengalami hal yang sama, yaitu patah lagi, kalaupun harus menggunakan alat bantu dari besi, PDAM tidak menyediakan anggaranya,” tutur Agus

Masih Agus,1″Sejak awal ada kegiatan galian peruntukan TPT, pihak kontraktor yaitu PT TWO WIN maupun Konsultan tidak pernah ada yang datang ke kantor PDAM desa Ranca Sumur kecamatan Kopo, untuk kordinasi teknis, termasuk adanya patah pipa juga belum ada perwakilan dari kontraktor yang datang kesini mengatakan bertanggung jawab, sampe sekarang belum ada,”Ungkap Agus dengan nada kecewa.

“terkait kapan akan di lakukan perbaikan, dan sampai kapan masyarakat di paksa untuk menunggu, hingga saat ini belum bisa di agendakan kapan ada perbaikan, pihak PDAM masih menunggu pertanggung jawaban kontraktor pelaksana Rehabilitasi Jalan Cikande Garut Kopo, yaitu PT TWO WIN,” kembali,”Tutupnya

(Nujaman haji)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *