Kementerian Pemuda dan Olahraga Laksanakan Program Pendidikan Kesadaran Pemuda Bela Negara (PKPBN) di Kabupaten Lebak-Banten

Advetorial262 Dilihat

BANTEN – ATARAKYAT.ID

Lebak – Rangkaian Program Pendidikan Kesadaran Pemuda Bela Negara (PKPBN) dilaksanakan di kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dimana para peserta dari Sabang Sampai Merauke atau se-Indonesia yang berjumlah 100 orang telah lulus seleksi, dan mengikuti Program PKPBN dari Kementrian Pemuda dan Olahraga. Senin (20-04/24).

Para peserta beristirahat di penginapan BIM dan malamnya laksanakan kegiatan di Cafe Suta, Rangkasbitung, kabupaten Lebak, Provinsi Banten sebelum bertolak ke lokasi Bakti Pemuda Nusantara di kecamatan Sobang, kabupaten Lebak, Banten.

Kegiatan Bakti Pemuda Nusantara yang merupakan kegiatan lanjutan Program Pendidikan Kesadaran Pemuda Bela Negara (PKPBN) yang nantinya akan dilaksanakan di kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak tersebut, sebagaimana pertimbangan kawasan 3T yang menjadi rujukan lokus kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan pembekalan dan pembukaan tanggal 21 sampai dengan tanggal 22 Mei 2024, selanjutnya pengabdian masyarakat selama kurun waktu dari tanggal 23 Mei Sampai dengan tanggal 11 Juni 2024 (20 hari).

Dengan kegiatan Bakti Pemuda Nusantara diharapkan Peserta memiliki misi pengabdian berupa, peningkatan potensi ekonomi dan wisata lokal, membantu moderenisasi, administrasi desa, mengimplementasikan sikap bela negara (edukasi persiapan bencana alam, edukasi pencegahan bahaya destruktif, dan membangun program bermanfaat dan berkelanjutan.

Asisten Deputi (ASDEP) Wawasan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Drs. Edi Nurinda Susila, M.SI mengatakan,”program Pemuda Bela Negara merupakan program Kemenpora yang bekerjasama dengan Kemenhan, dan program ini dalam payung program bela negara di Kemenhan, dan Kemenpora memberikan atensi lebih bagi para pemuda,” jelasnya.

“Bela Negara itu merupakan kewajiban bagi seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, dalam tataran sekarang bela negara tidak semata-mata angkat senjata, tetapi bentuk karya nyata kepeloporan pemuda dan diangkat sebagai salah satu materi dalam bela negara ini, dengan memberikan motivasi anak-anak muda di pedesaan,” tambahnya.

Kemenpora pilih Kabupaten Lebak, karena nilai Indeks Protokoler Kepemudaannya masih sangat rendah dan ini perlu kita bangkitkan kembali.

“Dan tiap tahun program ini akan kita adakan, karena merupakan program prioritas nasional yang ada di Kemenpora yang perlu diapresiasi karena program ini berkolaborasi antara Kemenpora dan Kemenhan,” pungkas Asdep.

Drs. H. Asep Komar Hidayat, M.PD. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga kabupaten Lebak menjelaskan,”program ini merupakan program nasional, dan sangat bisa program ini dilaksanakan di daerah atau di kabupaten Lebak dan untuk itu kita akan berkordinasi untuk berkolaborasi dengan dinas-dinas yang lain, baru Kemenpora yang ada program ini dan kalau di lebak atau daerah program ini belum ada,” jelasnya.

Sementara program ini baru Kemenpora yang laksanakan yang pesertanya baru 100 orang, dan kalau kita presentasikan dengan jumlah penduduk Indonesia sangat kecil, dan tentunya kedepan Kemenpora akan lebih banyak lagi pesertanya, karena program bela negara sangat strategis.

“Dan kalaupun Kemenpora ada anggaran bisa diturunkan ke daerah atau daerah bisa menganggarkan untuk kegiatan ini, dan dinilai sangat strategis programnya, karena sekarang ini adanya penyalahgunaan narkoba, aksi tawuran, angka pengangguran yang tinggi yang memicu perilaku negatif pada kalangan kaum muda ini, ketika ada program ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran pemuda, dan dapat menekan perilaku negatif, serta memiliki rasa nasionalisme, dan bela negara yang tinggi, sehingga ketika ada isu-isu yang kurang baik untuk negaranya mereka bisa kedepan dan terdepan untuk membela negaranya,” harap Kadispora Lebak.

Dan untuk pemuda di kabupaten kalau kita lihat sangat banyak, dan menurut definisi undang-undang katagori pemuda itu berumur antara 16 sampai 30 tahun, dan itu hampir sepertiga penduduk lebak, jadi sekitar 400 ribu lebih jumlah pemuda. Dan kita mencoba mengelola, ada yang masuk di OKP, Ormas, dan dilihat aktifitasnya beragam dan dinamis.

Lanjut Kadispora, dan pengelolaan pemuda usia produktif menjadi kewajiban pemerintah, dan kita mengapresiasi pemuda-pemuda Lebak dengan segala kegiatan dengan mendata organisasi kepemudaan yang aktif agar lebih terarah dalam aktivitasnya, memprogramkan kewirausahaan.

“Hanya saja untuk kesempatan kerja menjadi masalah besar, dan para pemuda yang tidak bisa mengelola wirausaha sendiri masih banyak, dan mudah-mudahan pemerintah kabupaten Lebak atau Dispora dalam mengelola kepemudaan agar lebih baik lagi supaya lebih produktif,” kata Kadispora.

“Dan ini bukan masalah mudah, tetapi semuanya harus diusahakan, meskipun bukan hanya di Lebak saja dan diberbagai daerah pun sama, tetapi kesamaan ini jangan kita biarkan,” tegasnya.

Dan kita cari solusi terbaik, diantaranya bagaimana anggaran yang ada meskipun belum mencukupi, kita pergunakan agar tepat sasaran sehingga berdampak signifikan untuk kepemudaan, dan diharapkan ada keberpihakan lebih kepada pengelolaan kepemudaan atau generasi muda ke depan dari semua pihak,” Pungkas Kadispora Lebak.

Salah satu peserta PKPBN Meliani Rusmiati asal Jambi saat diwawancarai awak media terkait program ini,”masyaAllah kita dapat pengalaman yang hebat, bertemu orang-orang hebat, dan juara-juara dunia atlet indonesia, dan kemarin kurang lebih 4 hari kita diklat di Kemenhan dengan dilatih untuk disiplin, tepat waktu, dilatih fisik secara militer, serta pelajaran tentang kebangsaan dan bela negara,” terangnya. (Yans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *