HOK Diduga Dibayar Dibawah Harga Pasar, Ormas LMP MAC Cibadak, Segera Surati Dinas PUPR Banten.

Berita406 Dilihat

LEBAK–ATARAKYAT.ID

Lebak–Proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Cisangu Bawah tahun anggaran (TA) 2023, dalam pelaksanaannya diduga mengalami keterlambatan dari dokumen kontrak yang telah ditentukan. Hal ini diungkap sumber, yang minta namanya dirahasiakan.

“Bagaimana mau cepat selesai, banyak pekerja asli orang sini aja pada berhenti, karena upah hariannya aja hanya Rp. 80 ribu, padahal kalo mereka bekera jadi kuli bangunan rumah aja upah hariannya kenek Rp. 100 ribu, tukang Rp. 120 ribu, ya mereka milih berhenti lah” ungkap Sumber, dijumpai di lokasi pekerjaan rehabilitasi DI Cisangu Bawah, Sabtu, 25 November 2023.

Masih kata sumber, selain minimnya Harga Ongkos Kerja (HOK), pengadaan materialnya pun terkesan lamban.

“Upah dibawah harga pasaran, materialnya pun lambat, padahal ini udah mulai musim hujan, sementara waktu di kontrak kerja seratus tiga puluh empat hari kalender, sekarang aja udah mau masuk Desember, pekerjaan belum nyampe lima puluh persen” tambahnya.

Di tempat terpisah, Yani, Ketua Ormas Laskar Merah Putih (LMP) Markas Anak Cabang (MAC) Cibadak, menyayangkan proyek rehabilitasi DI Cisangu Bawah yang dikerjakan oleh CV. Zahra Suretindo sebagai pemenang tender, terkesan asal-asalan dalam pengerjaan proyek tersebut.

“Dengan anggaran sebesar enam koma satu milyar, saya lihat pekerjaan tersebut belum maksimal, sehingga perlu dilakukan kontrol dari semua pihak, sebab anggaran tersebut menggunakan uang rakyat bukan uang pribadi pemborong atau dinas” Kata Yani, dihubungi via Whatsapp celullarnya, Sabtu, 25 November 2023.

Disinggung soal HOK dibayar di bawah harga pasar oleh pihak pelaksana proyek, Yani pun mengaku akan secepatnya menindaklanjuti informasi tersebut.

“Insya Allah, secepatnya kita akan bersurat ke Dinas PUPR banten selaku Leading Sector, sebab tujuan proyek pemerintah, diantaranya memberdayakan masyarakat lokal, dan hal terpenting adalah, pekerjaan dilaksanakan dengan maksimal, namun hasil investigasi tim kami, banyak ketidaksesuaian” pungkas Yani.

Hingga berita ini ditayangkan, Awak Media masih berupaya menghubungi pihak pelaksana Proyek, untuk konfirmasi lebih lanjut.( Red )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *