Diduga Pelaksana’an Proyek Rehabilitasi Irigasi (DI) Cisangu Bawah Sepihak, Hingga Sejumlah Aktivis Angkat Bicara.

Berita261 Dilihat

LEBAK–ATARAKYAT.ID

Diduga minimnya Sosialisasi ke sejumlah pihak, pembangunan proyek rehabilitasi Irigasi Daerah Irigasi (DI) Cisangu Bawah, yang menelan anggaran hingga miliaran rupiah menuai polemik.

Adalah Arif Hidayat sosok Sekjen ORMAS GAIB 212 DPC Kabupaten Lebak, yang menduga kegiatan proyek tersebut, awalnya tidak dibangun komunikasi dengan Sosialisasi yang utuh, sehingga terkesan sepihak, sehingga banyak tokoh yang pertanyakan, terutama penerima manfa’at.

“Sosialisasi pembangunan rehabilitasi daerah irigasi (DI) Cisangu Bawah, yang melintasi Desa Bojongcae, Desa Panancangan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, dan Desa Bojongpandan, Kecamatan Tunjungteja, Kabupaten Serang, yang dilaksanakan di Desa Bojongcae, Kecamatan Cibadak- Lebak, pada Jum’at, 25 Agustus 2023, diduga dilakukan sepihak, sehingga hal ini menimbulkan reaksi warga, yang mengaku tidak mengetahui terkait rencana pembangunan rehabilitasi irigasi DI Cisangu Bawah tersebut,”ujar Arif.

Lanjut Arif “Tentunya jika hal ini benar terjadi, saya selaku Sekjen Ormas GAIB 212, dan sebagai putra daerah setempat, sangat menyayangkan karena tidak adanya komunikasi terhadap sejumlah tokoh masyarakat setempat,”tambahnya.

“Seharusnya sosialisasi dilakukan di Kantor Kecamatan Cibadak, mengingat Irigasi tersebut, melintasi tiga Desa, yakni Desa Bojongcae, Desa Panancangan, dan Desa Bojongpandan, Serang, dan harus diundang juga pihak P3A, Gapoktan dan Poktan selaku penerima manfaat program, serta tokoh Masyarakat lainnya, sehingga tujuan program ini, tepat sasaran sesuai dengan harapan Masyarakat.”tegasnya.

“Jika begini caranya, ini terkesan main petak umpet, sehingga banyak Warga yang mempertanyakan kepada saya,”tandas Arif Hidayat,

“Saya berharap agar pola sosialisasi kedepannya harus di prioritaskan, agar tidak terkesan mengesampingkan masyarakat sebagai penerima manfa’at, dan kepada pihak PUPR Provinsi Banten, agar dapat melaksanakan pekerja’an proyek ini secara maksimal.”pungkas Arif, di temui media, Minggu 03/09/2023.

Terpisah, awak media Atarakyat id, berupaya menghubungi pihak PUPR pada Minggu/03/09/2023,

Adalah Eko Sa’at di hubungi via chat Wastap, pihaknya mengaku sudah sesuai prosedur dan sudah berupaya mengundang sejumlah pihak terkait, dan tidak bisa memberikan tanggapan secara detail.

“Saya gak ada tanggapan detail, yang jelas dilakukan sosialisasi sudah bersurat ke semua intansi sesuai wilayah yang akan di kerjakan,”jelas Eko.

“Dan semua undangan pun dari ke dua desa dan lain” hadir,”pungkas Eko.

Namun keterangan dari pihak PUPR Provinsi Banten ini, menimbulkan pertanya’an Salahsatu pegiat aktivis Lebak, Mamik Slamet, bahkan pihaknya menanyakan jika sosialisasi sudah di lakukan secara utuh, kenapa warga menghentikan alat berat yang di gunakan di titik lokasi.

“Betul memang ada perwakilan, namun demikian dari hasil informasi masyarakat yang kami terimadi lapangan, kemarin hari Sabtu, alat berat (Beko mini) sempat di stop sama warga (PEMUDA) kenapa ?,” tanya Mamik.

“Hal ini terjadi akibat komunikasi yang di sampaikan dalam sosialisasi tersebut, belum sepenuhnya tersampaikan sehingga, warga yang mungkin belum terakomodir, terutama sosial tenaga kerja lokal, itu saja,”pungkas Mamik.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *